Hallo ! alhamdulillah ini post pertama saya.. semoga postingan di blog ini bermanfaat
Penyimpanan
Bahan Kimia Berbahaya
Mengelompokkan bahan kimia berbahaya di dalam
penyimpanannya mutlak diperlukan. Tempat/ruangan yang ada dapat di manfaatkan
sebaik-baiknya dan aman.
Penyimpanan bahan kimia berbahaya sebagai berikut :
1. Bahan Kimia Beracun (Toxic)
Bahan beracun harus disimpan dalam ruangan yang
sejuk, tempat yang ada peredaran hawa, jauh dari bahan yang inkompatibel (tidak
dapat dicampur) harus dipisahkan satu sama lainnya.
Jika panas mengakibatkan proses penguraian pada
bahan tersebut maka tempat penyimpanan harus sejuk dengan sirkulasi yang baik,
tidak terkena sinar matahari langsung dan jauh dari sumber panas
2. Bahan Kimia
Korosif (Corrosive)
Bahan ini harus disimpan dalam ruangan yang sejuk
dan ada peredaran hawa yang cukup untuk mencegah terjadinya pengumpulan
uap. Wadah/kemasan dari bahan ini harus ditangani dengan hati-hati, dalam
keadaan tertutup dan dipasang label. Semua logam disekeliling tempat
penyimpanan harus dicat dan diperiksa akan adanya kerusakan yang disebabkan
oleh korosi.
Penyimpanannya harus terpisah dari bangunan lain
dengan dinding dan lantai yang tahan terhadap bahan korosif, memiliki
perlengkapan saluran pembuangan untuk tumpahan, dan memiliki ventilasi yang
baik. Pada tempat penyimpanan harus tersedia pancaran air untuk
pertolongan pertama bagi pekerja yang terkena bahan tersebut.
3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)
Api dari bahan padat berkembang secara pelan,
sedangkan api dari cairan menyebar secara cepat dan sering terlihat seperti
meledak. Dalam penyimpanannya harus diperhatikan sebagai berikut :
a. Disimpan pada tempat yang cukup dingin untuk
mencegah penyalaan tidak sengaja pada waktu ada uap dari bahan bakar dan udara
b. Tempat penyimpanan mempunyai peredaran hawa yang
cukup, sehingga bocoran uap akan diencerkan konsentrasinya oleh udara untuk
mencegah percikan api
c. Lokasi penyimpanan agak dijauhkan dari daerah
yang ada bahaya kebakarannya
d. Tempat penyimpanan harus terpisah dari bahan
oksidator kuat, bahan yang mudah menjadi panas dengan sendirinya atau bahan
yang bereaksi dengan udara atau uap air yang lambat laun menjadi panas
e. Di tempat penyimpanan tersedia alat-alat pemadam
api dan mudah dicapai
f. Singkirkan semua sumber api dari tempat
penyimpanan
g. Di daerah penyimpanan dipasang tanda dilarang
merokok
h. Pada daerah penyimpanan dipasang sambungan
tanah/arde serta dilengkapi alat deteksi asap atau api otomatis dan diperiksa
secara periodik
4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)
Terhadap bahan tersebut ketentuan penyimpananya
sangat ketat, letak tempat penyimpanan harus berjarak minimum 60 meter dari sumber tenaga,
terowongan, lubang tambang dan tempat
publik lainnya. Ruang penyimpanan harus merupakan bangunan yang kokoh dan tahan
api, lantainya terbuat dari bahan yang tidak menimbulkan loncatan api, memiliki
sirkulasi udara yang baik dan bebas dari kelembaban, dan tetap terkunci
sekalipun tidak digunakan. Untuk penerangan harus dipakai penerangan alam
atau lampu listrik yang dapat dibawa atau penerangan yang bersumber dari luar
tempat penyimpanan. Penyimpanan tidak boleh dilakukan di dekat bangunan
yang didalamnya terdapat oli, gemuk, bensin, bahan sisa yang dapat terbakar,
api terbuka atau nyala api. Daerah tempat penyimpanan harus bebas dari
rumput kering, sampah, atau material yang mudah terbakar, ada baiknya memanfaatkan
perlindungan alam seperti bukit, tanah cekung belukar atau hutan lebat.
5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation)
Bahan ini adalah sumber oksigen dan dapat
memberikan oksigen pada suatu reaksi meskipun dalam keadaan tidak ada
udara. Beberapa bahan oksidator memerlukan panas sebelum menghasilkan
oksigen, sedangkan jenis lainnya dapat menghasilkan oksigen dalam jumlah yang
banyak pada suhu kamar. Tempat penyimpanan bahan ini harus diusahakan
agar suhunya tetap dingin, ada peredaran hawa, dan gedungnya harus tahan
api. Bahan ini harus dijauhkan dari bahan bakar, bahan yang mudah
terbakar dan bahan yang memiliki titik api rendah.
Alat-alat pemadam kebakaran biasanya kurang efektif
dalam memadamkan kebakaran pada bahan ini, baik penutupan ataupun pengasapan,
hal ini dikarenakan bahan oksidator menyediakan oksigen sendiri.
untuk pengetahuan lebih lengkap --> pedoman cara bekerja di lab
Terimakasih sudah membaca. Maaf bila postingan ini kurang rapih atau kurang bermanfaat
semoga di postingan selanjutnya bisa lebih bermanfaat dan rapih amin !